Mojokerto - Sejumlah 120 jamaah umroh asal Mojokerto, Jombang, dan Blitar,
yang sempat terlantar selama 10 hari di Jakarta, tiba di kampung halaman mereka,
Rabu (12/3).
Para jamaah umroh rombongan KH Masrichan Asyari itu, gagal berangkat
ke tanah suci karena biaya umroh yang telah mereka bayarkan senilai Rp 18,25 juta
per jamaah, telah diselewengkan oleh penyedia jasa perjalananan mereka.
Sesuai jadwal keberangkatan, para jamaah sudah tiba di Jakarta sebelum tanggal
keberangkatan 28 Februari lalu. Namun sampai 10 Maret, mereka telantar
di Jakarta karena biaya hidup selama menunggu ketidakjelasan ditanggung
sendiri oleh para jamaah.
Sementara itu, KH Masrichan Asyari, pimpinan CV Harta Mulia Sejahtera
(HMS) Mojokerto, bertindak sebagai perantara biro travel perjalanan
umroh ke tanah suci untuk 120 calon jamaah asal Mojokerto, Jombang
dan Blitar. "Uang untuk seluruh jamaah sudah disetorkan ke manajemen
travel umroh PT Religi Sukses Jaya Sakti (RSJS) Jakarta. Namun, dana
setoran untuk keberangkatan jamaah kami itu dipakai pihak manajemen
PT RSJS untuk memberangkatkan jamaah lain. Ini kan penyimpangan
yang sangat memalukan,” ujar KH Masrichan Asyari, Kamis (13/3).
Dia mengaku ikut menanggung malu karena batalnya keberangkatan jamaahnya umroh ke tanah suci sesuai jadwal, 28 Februari 2014.
KH Masrichan Asyari, selaku penanggung jawab rombongan 120
jamaah itu mengatakan, telah ada kesepakatan untuk memberangkatkan
kembali para jamaah pada 22 Maret mendatang.
"Kesepakatan tersebut telah kami ambil, antara saya, PT RSJS Jakarta,
dan wakil jamaah umroh, disaksikan anggota kepolisian setempat," katanya.
Dalam surat tersebut tertuliskan, jika 22 Maret mendatang 120 jamaah
tetap tidak diberangkatkan, maka (Komisaris) PT RSJA harus
mengembalikan biaya umroh senilai Rp 18,25 juta per jamaah.
Selain itu, bila tidak ada inisiatif baik dari PT RSJS, KH Masrichan
akan memperkarakan biro perjalanan itu ke meja hijau.
“Kami sudah setorkan Rp 2 miliar lebih, malah disalahgunakan untuk
memberangkatkan jamaah lain. Jamaah kami tidak kebagian dana.
Ini manajemen apa-apaan,” ujarnya jengkel.
Menurut KH Masrichan, ada 37 jamaah yang mengundurkan diri,
29 di antaranya berasal dari jamaah RSI Sakinah, Mojokerto.
Sedangkan delapan orang lainnya merupakan jamaah, yang sejak
tanggal 28 Februari lalu sudah menyatakan mundur karena kecewa
dan meminta kembali uang yang sudah disetornya.
“Jadi 29 orang jamaah RSI Sakinah langsung pindah ke biro perjalanan
lain. Mereka kini sudah kembali dari umroh. Kalau delapan orang
jamaah sisanya, memang menyatakan mundur sejak akan berangkat,”
ujar KH Masrichan.
Bagi jamaah yang mundur, uangnya dijanjikan PT RSJS akan
dikembalikan paling lambat 5 April mendatang. (suarapembaruan.com / 13 Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar